Jarak itu mitos, kata
orang. Tapi bagi saya, Kapuas Hulu adalah bukti nyata bahwa jarak itu ada dan jauh
banget.
Bertahun-tahun lamanya
kabupaten di hulu Kalimantan Barat ini cuma jadi destinasi Impian, info tentang
Kapuas Hulu hanya sebatas cerita mulut ke mulut. Aksesnya yang sulit bikin
niat traveling selalu tertunda.
Tapi, seperti kata
teman-teman di Jawa, Gusti Allah mboten sare. Kesempatan itu
akhirnya datang! Semangat saya langsung membara, Ini bukan sekadar perjalanan, tapi
misi menembus jantung Borneo.
Menyusuri Kapuas Hulu: Sekilas Tentang Negeri Hulu Kapuas
Kapuas Hulu punya ibu
kota bernama Putussibau. Perjalanan ke sana bisa lewat darat, air, atau
udara—yang terakhir ini paling realistis untuk saya. Kabupaten seluas 29 ribu
km² ini menyimpan hutan lebat, sungai Panjang mengular, serta pesona Danau
Sentarum yang dikenal sebagai tempat berkembang biaknya arwana, si ikan cantik
yang harganya fantastis.
Membaca sejarahnya,
saya membayangkan belantara zaman dulu: pohon-pohon raksasa, sungai yang bersih
dan tenang, dan kehidupan adat yang dijaga dengan baik.
Tak pernah terpikir
sebelumnya ada Kerajaan Selimbau di sini, sampai saya membacanya sendiri.
Sayangnya, tak ada jejak keraton yang tersisa. Yang tersisa justru kisah
tentang Rumah Betang yang berusia ratusan tahun, lalu hilang ditelan api. Ah,
sejarah memang sering tersisa dalam bentuk cerita.
Terbang Menuju Hulu: Dari Jawa ke Putussibau
Perjalanan dimulai dari Pulau Jawa, kemudian terbang ke Pontianak, dan keesokan harinya melanjutkan penerbangan kecil menuju Putussibau. Pesawatnya imut, landasannya pendek, tapi pilotnya luar biasa. Begitu memasuki wilayah Kapuas Hulu, rasa takut dan takjub bercampur jadi satu.
Dari balik jendela, Sungai Kapuas tampak meliuk seperti naga yang menari, air kecokelatannya memantulkan cahaya matahari dengan anggun. Hutan-hutan terbentang seperti permadani hijau tak bertepi.
Kalau biasanya pemandangan landing penuh gedung beton, kali ini yang terlihat adalah kehidupan alam yang masih setia menjaga dirinya sendiri. Rasanya… menyejukkan.
Cerita dari Putussibau
Hotel Sanjaya: Basecamp Nyaman di Kota
Hotel kecil ini jadi rumah sementara saya. Kamarnya bersih, AC nyala (sangat penting!), sarapan sederhana, dan lokasinya strategis. Satu hal yang paling saya syukuri: setiap hari kamar dibersihkan. Untuk kota kecil yang jauh dari pusat provinsi, fasilitas ini sungguh melegakan.
Hal-Hal Kecil yang Membuat Saya Jatuh Hati
Ikan Baung Sungai Menggugah Selera
Bayangkan dagingnya yang lembut, segar, dimasak kuah bening, lalu disantap dengan sambal
terasi segar. Itu ikan Baung. Hasil pancingan seorang bapak tua di sungai,
dijual di warung kecil tempat saya singgah. Andai bukan sedang bertugas,
mungkin saya sudah cegat, beli, masak, dan makan di tempat.
Rumah Betang Versi
Modern
Rumah betang modern di
Kapuas Hulu kini sudah berdinding semen, meski lantainya masih kayu. Bentuknya
memanjang seperti ruko, tapi ruhnya masih bertahan. Kalau mau lihat yang asli, menurut Abang Driver, harus masuk jauh ke kampung-kampung.
Jembatan Berkayu
Belian yang Menghentikan Langkah
Saat melihat jembatan
kayu belian yang kokoh, saya spontan meminta mobil berhenti. Matahari terik,
driver protes, tapi hati saya tak peduli. Jembatan itu seperti potongan masa
lalu yang masih berdiri tegak.
Belum Selesai…
Justru Baru Mulai
Perjalanan singkat ini
justru meninggalkan rasa penasaran yang lebih besar. Saya belum melihat Danau
Sentarum dari dekat. Belum mengunjungi perbatasan Badau, perbatasan antara
Indonesia dan Sarawak - Malaysia. Belum menyentuh Rumah Betang tua yang katanya
“aduhai”. Masih banyak cerita yang menunggu untuk disapa.
Di penghujung
perjalanan, saya menatap langit Kapuas Hulu dan berdoa pelan:
“Ya Allah, titip
mimpi ini. Izinkan aku kembali, entah kapan, entah bagaimana. Engkau Maha
Mengetahui cara terbaiknya. Aamiin.”
- Belian : atau dikenal juga sebagai Kayu Ulin atau Ironwood (kayu besi): salah satu jenis kayu paling terkenal dan berharga yang berasal dari Pulau Kalimantan dan sebagian wilayah Sumatra di Indonesia, serta Filipina dan Malaysia (Source : Google)







Komentar
Posting Komentar