Sabtu, 04 Juni 2016

Ramadhan is Coming Soon - Kaya Kenangan

Setiap bulan Ramadhan tiba, saat itu pula muncul kenangan masa kecil yang penuh riang gembira menyambut bulan special ini. Kenangan masa kecil yang tak akan pernah terulang kembali, walaupun  bulan Ramadhan masih ditemui.

Kenangan yang mengiringi gegap gempita menyambut Ramadhan dikarenakan ada beberapa hal-hal yang menyenangkan yang hanya bisa dialami pada bulan Ramadhan saja titik. Let’s check it out hal-hal menyenangkan itu, yang pada masa kini mungkin sudah mulai berkurang keberadaannya, itulah yang dimaksud dengan kalimat...”tak akan pernah terulang kembali”.

Bersih-bersih rumah
Layaknya seperti akan kedatangan tamu agung, seperti suatu kewajiban pula, bahwa menyambut bulan Ramadhan, rumah beserta isinya harus bersih, rapi, wangi, pokoknya kinclong! Gorden dicuci, seprai diganti, mukena sajadah sarung diblauw sampe berubah warna haha..dari putih jadi membiru..kasur-kasur dijemur (dulu masih kasur, belum spring bed atau busa seperti sekarang), peralatan masakan yang disimpan rapi selama ini dikeluarkan, seperti cetakan kue, mangkok-mangkok untuk kolak dan es buah, sendok-sendok, semua dikeluarkan, dicuci bersih! Debu-debu dipojok ruangan dienyahkan, taplak meja diganti, dari yang taplak motif batik diganti dengan taplak plastik bordir. Tempat persediaan bumbu masak diatur kembali, yang sudah expired dan bentuknya sudah tidak menyenangkan, udah perlu dimutasi hehe bahkan dipecat J. Pokoknya bulan Ramadhan tiba..rumah sudah klimis, kinclong..sekinclong wajah artis korea :D

Membuat list menu berbuka favorit
Berbagai request menu berbuka dan makan malam langsung diajukan kepada Ibunda Penguasa  Dapur. Menu-menu yang gak bakal dimasak selain pada bulan Ramadhan pun diingat dan dipintakan dengan tegas oleh para bocah. Mulai dari es cendol, bingka hijau, amparan tatak, bakwan,es rujak,putri salak, hintalu karuang, es kopyor (saat itu baru eksis), kue bom, ikan bawal bakar sambel colo-colo,  dadar kuah, whoaah banyak lah, belum lagi kiriman tetangga yang hanya dimasak special pada Ramdahan, pokoknya meja makan itu penuh, meriah, berbagai warna dan rasa makan minum ...

Masak-Masak Bareng
Setelah request – merequest, konsekuensi dong kan ya..permintaannya banyak dan macem-macem, jadi perlu tenaga kerja juga toh untuk mewujudkan semua permintaan tadi. Jadilah, dapur hingar bingar, dari ujung ke ujung dapur bertebaran bahan makanan, buah, sayur, bumbu,..setiap hari begitu. Ada yang ngupas timun, bersihin kulit nanas, ngupas bawang, meras santan, goreng bumbu..aihh mulai dari habis ashar sampe detik-detik azan magrib berkumandang, pekerjaan tak akan berhenti. Haus dan lapar pun tak terasa karena punya tujuan yang sama, yaitu balas dendam saat berbuka haha...

Keriang Bandong
Dulu setiap anak wajib memiliki mainan ini pada setiap bulan Ramadhan. Mainannya gak mahal sih, namun hanya bisa ditemui pada bulan puasa saja. Terbuat dari bambu, kemudian dibuat berbentuk ikan, bintang, bulan, dilapisi dengan kertas minyak berwarna-warni, nah didalamnya nanti diberi lilin, mainnya setelah berbuka, jadi lilin tadi akan menerangi malam, biasanya setelah berbuka dan shalat magrib, anak-anak secara bergerombolan akan memainkannya, sehingga nampak indah dengan kerlap-kerlip cahaya lilin dalam kegelapan malam.
Penampakan Keriang Bandong versi kekinian
Sumber : https://seleb.tempo.co/read/news/2014/08/02/114596752/the-keriang-bandong-tradition

Sotong Pangkong
Sotong pangkang adalah nama makanan dari cumi yang dikeringkan. Masyarakat menyebut cumi dengan sotong. Sotong berukuran besar dikeringkan, kemudian digunting kecil, dibakar, kemudian dipukul (pangkong) menggunakan palu hingga lembut dagingnya. Setelah dagingnya lebut, nah ini bagian yang paling menentukan, yaitu disiram kuah sambal...uhmmm yummi, makannya sambil diisep-isep gitu daging sotongnya, trus diseruput dikit-dikit kuah sambalnya itu, kalo kebanyakan...siap-siap sakit perut, nikmat membawa sengsara haha... Sebenarnya selain moment proses pembuatan dan eksekusinya, adalah moment antrinya. Untuk mendapatkan seporsi sotong, harus rela antri desak-desakan dengan anak-anak kecil lain, akan lebih beruntung kalau mempunyai hubungan dekat dengan abang yang jualan, nah bisa didahulukan meskipun datang belakangan hehe..
Sotong Pangkong yang kekinian... :)
Diambil dari : http://www.tukangjalanjajan.com/2011/09/budaya-kuliner-makan-sotong-pangkong.html

Shalat Tarawih
Senangnya shalat tarawih karena pergi ke masjid bersama dengan teman-teman. Teman satu menjemput satu teman yang menuju masjid, sehingga menjadi beramai-ramai..., kok seperti sistem kerja MLM yak? Dengan membawa bekal buku saku dari sekolah, yaitu buku absen shalat tarawih yang harus ditandatangani imam setelah shalat usai. Nah, untuk mendapatkan tanda tangan imam yang bagaikan artis pada momen begini, harus berjuang lagi, berebutan dengan anak-anak lain, cepet-cepetan, biar bisa cepat pulang trus makan lagi heh..emang budaya antri dari kecilpun susah dipraktekkan, kalau mengalah sih iya.. :D

Diambil dari : http://www.anpasgin.com/2014/05/lapadz-niat-shalat-sunat-tarawih-dan.html

Berburu Kue Berbuka
Jika seisi rumah sedang lelah memasak, maka alternatifnya adalah membeli makanan jadi. Banyak yang menjualnya, mulai dari lemang yang menggoda, kue tradisional dari daerah lain seperti kue rokok-rokok, kue jorong-jorong, kue putri malu, kue sus, es kacang, atau chakwei...ouw it’s amazing culinaries ever! :D, dan untuk makanan..ada gulai  kepala ikan, ikan asam pedas, botok ikan, haduh pokoknya lapar mata lah. Btw... dulu belum banyak yang punya lemari es, jadi saat itu kalau perlu es, ya beli..dan antri, kadang malah kehabisan..tolong ya..zaman itu huhu..

Kue Jorong-Jorong, manis, wangi, dan enak
Diambil dari : http://www.imgrum.net/
Kue Chai Kwe, amazing taste!
Diambil dari : https://twitter.com/chaikwe_pnk

Bermain conglak
Nah permainan ini adalah pemainan favorit untuk menunggu azan magrib. Anak-anak yang berpuasa saat itu sebisa mungkin menghindari permainan fisik yang biasa dimainkan, seperti lari-larian, petak umpet, lompat tali, main sepeda. Jadi lebih baik main congklak saja yang hanya duduk sambil menghitung biji yang ditebar, kalau bosan..biasanya membaca majalah atau komik gareng petruk ..halah.
Congklak!
Diambil dari : http://100permainandanperlombaanrakyat.blogspot.co.id/2014/01/permainan-tradisional-congklak.html


Siaran Radio Favorit
Stasiun TV saat itu hanya TVRI, dan mereka tidak tayang pada saat makan sahur. Untung masih stasiun radio, acara yang biasa didengarkan adalah kirim-kirim salam antar pendengar, request lagu, atau mendengarkan rekaman ceramah KH. Zainuddin MZ., KH. Kosim Nurseha, atau lantuan lagu-lagu Bimbo dan qasidah.

Shalat Subuh
Setelah sahur  jarang tidur lagi, pada seminggu pertama Ramadhan, karena masih semangat. Setelah sahur..nunggu imsak, sikat gigi, ambil wudhu, pake mukena , sambil ngantuk-ngantuk niat tidur , duduk rapi menunggu azan subuh, semangat pergi ke mesjid walau udara subuh sangat dingin, namun tak melemahkan semangat bocah kecil. Tapi...setelah masuk minggu kedua dan ketiga..beratnya minta mapun ke mesjid buat subuhan, apalagi kalau hujan..whuahhh..bablas tidur dah.

Kenapa gak ada muatan ibadahnya ya kenangan masa kecil selama berpuasa Ramadhan? Haha..ya fokusnya lebih banya ke makanan dan bermain saja hihi, ya namanya juga anak kecil yang dipikir dan dilakoni yang enak , asyik dan hore-hore hehe, tapi tetep..setelah sakit perut kekenyangan karena kalap berbuka, kemudian shalat magrib berjama’ah, tetep donk mengaji dulu sebelum makan malam dan tarawih..tuh makan lagi J.

Alhamdulillah, kini bertemu kembali dengan Ramadhan, semoga meningkat kualitas amal dan ibadahnya dalam bulan penuh berkah ini. Aamiin.


Love, Pray, and Share. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar