Selasa, 14 April 2015

Ala kadarnya Namun Menyenangkan


Masa kanak-kanak adalah masa bermain. Tidak perduli kondisi disekitar mereka, apakah banjir, perang, orangtua bertengkar,jalanan macet, listrik mati, krisis air bersih, pemanasan global, mereka tetap bermain dengan suka cita. Ya, karena bermain adalah dunia anak-anak.
Melalui kegiatan bermain, baik secara individu ataupun secara berkelompok, membuat anak tanpa sengaja mempelajari banyak hal yang akan mempengaruhi tumbuh kembangnya secara mental. Anak belajar bersosialisasi, melatih kemandirian, berkomunikasi, berbagi, dan banyak hal lainnya.

Kegiatan bermain tidak terlepas dari alat permainan atau mainan. Meskipun ada kegiatan bermain yang tidak perlu mainan, namun memerlukan tempat seperti ruangan atau halaman. Pada saat ini, begitu mudah kita jumpai berbagai macam permainan yang dijual di pasaran, dari harga yang paling murah hingga paling mahal, dari bahan yang berkualitas aman untuk anak hingga yang tidak aman dan ramah bagi anak. Semua kembali kepada orangtua, sebagai orang yang paling dekat dengan anak, bagaimana peranan orangtua dalam memilah dan memilih mainan, bagaimana agar kegiatan bermain anak menjadi kegiatan bermakna, sehingga anak dapat belajar sambil bermain, learning by playing?

Sebenarnya, kegiatan bermain dapat dilakukan oleh orangtua bersama anak, tentu saja. Anak memiliki kecendrungan untuk aktif bergerak, dan orangtua sering mengeluh kesulitan untuk mendiamkan anak, atau “menduduk maniskan” anak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat sibuk anak, yaitu melakukan permainan yang melibatkan anak itu sendiri. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku bagi orangtua, yaitu orangtua memerlukan persiapan waktu dan tenaga, beberapa material, namun yang paling penting adalah pengetahuan, dan tanpa telivisi serta gadget. Kegiatan bermain bermain ini bisa dilakukan di dalam ruang ataupun luar ruang. Orangtua dapat menyesuaikan dengan kondisi saat itu. Berada di dalam ataupun di luar, keduanya sama-sama menyenangkan, sepanjang orangtua bisa mengkondisikan sebaik mungkin untuk anak.

Kegiatan bermain yang berada dalam ruangan, terutama untuk materialnya, tidak melulu mahal dengan mengeluarkan banyak lembaran rupiah dari dompet anda. Justru inilah manfaat yang dirasakan, menurut orang bijak, “tidak ada yang sia-sia”, setelah orangtua bersusah payah meluangkan waktu dan tenaga. Manfaat yang akan dirasakan selain menghemat pengeluaran isi dompet, karena menggunakan barang bekas disekitar, berupa kertas bekas, kotak-kotak susu, pasta gigi, kertas kartun, dan lain-lain, selain semakin mempererat hubungan orangtua dan anak, melatih imajinasi anak, mempelancar komunikasi, memperkaya perbendaharaan kosakata anak (bagi anak balita), anak dan orangtua aktif.

Kegiatan permainan itu diantaranya, bermain kertas boneka, membuat rumah barbie dari kotak-kotak bekas, membuat ikan magnet dari kertas dan paper clip, boneka tangan dari kaus kaki bekas, belanja di supermarket dengan menggunakan brosur belanja, dan lain-lain. Begitu pula untuk kegiatan bermain di luar ruangan, bisa menggunakan wilayah sekitar rumah, yaitu teras, halaman, atau yang lebih besar seperti taman komplek perumahan, taman kota, atau halaman sekolah saat sedang libur. Permainan yang dilakukan bisa berupa berkemah ala kadarnya di teras rumah dengan menggunakan kain sarung yang diikat ke beberapa kursi, outbond sederhana di taman kota, menyusun botol/balok , dan masih banyak lainnya.

Jadi, mulailah kita berpikir dari hal-hal sederhana yang berada di sekitar kita, tidak perlu mahal, hanya perlu ide kreatif dan kemauan. Are you ready Pa and Mom?     

4 komentar:

  1. Artikelnya bagus, mbak. Senang bacanya.

    BalasHapus
  2. Selamatttttt.....datang di dunia blogger....keep up date ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeayyy..akhirnya!!! :D, udah lama niat, baru terlaksana sekarang..hufttt, insya Allah semoga konsisten menulis nih Mbak, belajar dari Mbak Muna juga yang lebih senior :)

      Hapus