Masa kanak-kanak adalah masa bermain. Tidak perduli
kondisi disekitar mereka, apakah banjir, perang, orangtua bertengkar,jalanan
macet, listrik mati, krisis air bersih, pemanasan global, mereka tetap bermain
dengan suka cita. Ya, karena bermain adalah dunia anak-anak.
Melalui kegiatan bermain, baik secara individu ataupun
secara berkelompok, membuat anak tanpa sengaja mempelajari banyak hal yang akan
mempengaruhi tumbuh kembangnya secara mental. Anak belajar bersosialisasi,
melatih kemandirian, berkomunikasi, berbagi, dan banyak hal lainnya.
Kegiatan bermain tidak terlepas dari alat permainan atau
mainan. Meskipun ada kegiatan bermain yang tidak perlu mainan, namun memerlukan
tempat seperti ruangan atau halaman. Pada saat ini, begitu mudah kita jumpai
berbagai macam permainan yang dijual di pasaran, dari harga yang paling murah
hingga paling mahal, dari bahan yang berkualitas aman untuk anak hingga yang
tidak aman dan ramah bagi anak. Semua kembali kepada orangtua, sebagai orang
yang paling dekat dengan anak, bagaimana peranan orangtua dalam memilah dan
memilih mainan, bagaimana agar kegiatan bermain anak menjadi kegiatan bermakna,
sehingga anak dapat belajar sambil bermain, learning
by playing?
Sebenarnya, kegiatan bermain dapat dilakukan oleh
orangtua bersama anak, tentu saja. Anak memiliki kecendrungan untuk aktif
bergerak, dan orangtua sering mengeluh kesulitan untuk mendiamkan anak, atau
“menduduk maniskan” anak. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat
sibuk anak, yaitu melakukan permainan yang melibatkan anak itu sendiri. Tentu
saja syarat dan ketentuan berlaku bagi orangtua, yaitu orangtua memerlukan
persiapan waktu dan tenaga, beberapa material, namun yang paling penting adalah
pengetahuan, dan tanpa telivisi serta gadget. Kegiatan bermain bermain ini bisa
dilakukan di dalam ruang ataupun luar ruang. Orangtua dapat menyesuaikan dengan
kondisi saat itu. Berada di dalam ataupun di luar, keduanya sama-sama
menyenangkan, sepanjang orangtua bisa mengkondisikan sebaik mungkin untuk anak.
Kegiatan bermain yang berada dalam ruangan, terutama untuk
materialnya, tidak melulu mahal dengan mengeluarkan banyak lembaran rupiah dari
dompet anda. Justru inilah manfaat yang dirasakan, menurut orang bijak, “tidak
ada yang sia-sia”, setelah orangtua bersusah payah meluangkan waktu dan tenaga.
Manfaat yang akan dirasakan selain menghemat pengeluaran isi dompet, karena
menggunakan barang bekas disekitar, berupa kertas bekas, kotak-kotak susu,
pasta gigi, kertas kartun, dan lain-lain, selain semakin mempererat hubungan
orangtua dan anak, melatih imajinasi anak, mempelancar komunikasi, memperkaya
perbendaharaan kosakata anak (bagi anak balita), anak dan orangtua aktif.
Kegiatan permainan itu diantaranya, bermain kertas
boneka, membuat rumah barbie dari kotak-kotak bekas, membuat ikan magnet dari
kertas dan paper clip, boneka tangan dari kaus kaki bekas, belanja di
supermarket dengan menggunakan brosur belanja, dan lain-lain. Begitu pula untuk
kegiatan bermain di luar ruangan, bisa menggunakan wilayah sekitar rumah, yaitu
teras, halaman, atau yang lebih besar seperti taman komplek perumahan, taman
kota, atau halaman sekolah saat sedang libur. Permainan yang dilakukan bisa
berupa berkemah ala kadarnya di teras rumah dengan menggunakan kain sarung yang
diikat ke beberapa kursi, outbond sederhana di taman kota, menyusun botol/balok
, dan masih banyak lainnya.
Jadi, mulailah kita berpikir dari hal-hal sederhana yang
berada di sekitar kita, tidak perlu mahal, hanya perlu ide kreatif dan kemauan.
Are you ready Pa and Mom?
Artikelnya bagus, mbak. Senang bacanya.
BalasHapusTerima kasih Mas Lukman :)
HapusSelamatttttt.....datang di dunia blogger....keep up date ya
BalasHapusYeayyy..akhirnya!!! :D, udah lama niat, baru terlaksana sekarang..hufttt, insya Allah semoga konsisten menulis nih Mbak, belajar dari Mbak Muna juga yang lebih senior :)
Hapus