Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Mohammad Natsir: Bukan Sekadar Politisi, tapi Inovator Pendidikan Sejati!

Suatu sore, saya iseng membongkar koleksi buku-buku lama di rak. Mata saya tertuju pada sebuah buku tua, sampulnya klasik, judulnya:  " Muhammad Natsir – 70 tahun, Kenang-Kenangan Kehidupan dan Perjuangan"  (cetakan pertama tahun 1978). Jujur, setelah membacanya, saya langsung  speechless . Kisah hidup Pak Natsir ini keren banget! Pemikirannya, perjuangannya, kesederhanaannya, dan keteguhan prinsipnya itu  klop  banget untuk jadi inspirasi kita di zaman sekarang. Galau Klasik: Agama VS Politik Pak Natsir ini dulunya sering banget  galau . Bukan galau soal cinta, tapi galau gara-gara persoalan klasik yang sering kita jumpai: agama versus politik . Di masa pergerakan kemerdekaan dulu, ada bibit-bibit pandangan yang seolah meremehkan Islam dalam kancah perjuangan. Pak Natsir merasa "sesak" dengan suasana kebatinan saat itu. Untungnya, selain PNI-nya Soekarno , ada juga PSII yang dipimpin oleh tokoh-tokoh hebat seperti Haji Agus Salim dan Haji Umar ...

Angpou dari Pendeta Budha

Pada suatu pagi yang cerah masih dalam perayaan imlek, sekitar jam 10-an, saya sedang menyapu teras rumah sambil mendendangkan lagu di puncak bukit hijau-nya Iis Sugianto, kemudian saya dikejutkan suara sapaan lembut seorang Bapak tua, sebelum menjawab sapaan selamat paginya, saya tertegun menatap sosok Bapak ini yang berpakaian  dan berpenampilan putih, bersih, sederhana, dan menebarkan aroma khas ala orangtua yang wangi, saya terkesan untuk pandangan pertama.  Kemudian beliau menanyakan keberadaan Abah saya di rumah. Saya pun mempersilahkan beliau untuk masuk dan duduk serta memanggilkan Abah. Berikutnya saya diberitahukan oleh Abah, bahwa tamunya kali ini adalah seorang Pendeta Budha. Tak lama  kemudian Abah menemui tamunya, saya pun mendapatkan intruksi dari Ibunda untuk mengantarkan  minuman dan hidangan sekedarnya. Selepas itu mereka mengobrol dengan penuh keakraban, mendengar suara Bapak Pendeta yang lembut , bersahutan dengan suara Abah saya. Sungguh har...

A Picture Paints a Thousand Words

Saya suka traveling , kebetulan kerjaan  (beberapa tahun lalu) menuntut untuk dinas ke daerah-daerah...ya..gak melulu abidin sih untuk traveling, dari dana pribadi juga sering :) . Mengunjungi tempat-tempat baru yang belum pernah dikunjungi sebelumnya itu menyenangkan karena penuh misteri, kejutan-kejuatan apakah gerangan yang akan terjadi?? Selalu penasaran, dan merasa tertinggal sedikit iri jika ada yang kesana  dan menceritakan betapa kerennya tempat itu.  Sesambi traveling , pastilah bawaannya kamera photo, jalan-jalan tanpa kamera? Serasa makan tanpa sambal..hehe, senjata tak boleh ditinggal komandan! Segenap jiwa dan raga menikmati indahnya pemandangan, tak kan lupa untuk mengingatnya dalam beberapa slide photo, karena moment tersebut tak kan terulang kembali. Nah, berikut ini photo-photo yang berkesan yang berhasil saya bidik, selain photo-photo selfie nan narsis,  serasa ingin meloncat sejenak ke masa tersebut...doraemonnnn.. ;D Saat mentari aka...

Apakah Ananda Sudah Siap Bersekolah? Panduan Ringan untuk Orangtua

Beberapa waktu lalu, saya menerima telepon dari seorang teman lama. Suaranya terdengar resah. Ia bercerita tentang perkembangan anak pertamanya, Kenzo ( bukan nama sebenarnya ), yang kini berusia 5 tahun 10 bulan . Bunda, begitu saya memanggilnya, baru saja dipanggil oleh guru TK . Ibu guru menjelaskan bahwa selama dua tahun di TK, Kenzo menunjukkan perilaku “spesial”. Ia moody saat belajar, kurang fokus, cepat bosan berada di kelas, dan belum tertarik menulis maupun berhitung. Kenzo juga terlihat enggan berbaur dengan teman-teman sebayanya. Namun di sisi lain, Kenzo dapat memahami instruksi dengan baik. Ia hanya terlihat… belum siap untuk aspek lainnya. Pernyataan terakhir dari ibu guru membuat hati Bunda gundah: menurut beliau, “ Kenzo belum siap melanjutkan ke SD .” Ditambah lagi, Kenzo sering bertanya, “ Kapan aku masuk SD ?” Seakan ia sudah lelah berada di TK dan ingin cepat beralih ke SD. Situasi ini membuat Bunda semakin bingung. Cerita seperti ini sangat sering ter...

Ide Main Seru Minim Budget: Mengoptimalkan Barang Bekas untuk Belajar!

Masa kanak-kanak itu identik banget sama satu kata:  Bermain! Mau di luar sana lagi banjir, macet, listrik mati, atau krisis air bersih, dunia anak-anak tetaplah dunia bermain. Mereka bisa tetap  happy  dan asyik dengan dunianya, karena bermain adalah bahasa universal mereka. Uniknya, melalui bermain, baik sendirian atau bareng teman, anak-anak belajar banyak hal penting yang bakal pengaruh ke tumbuh kembang mental mereka. Mereka belajar sosialisasi , mandiri, komunikasi, berbagi, dan seabrek  skill  hidup lainnya.  Learning by playing  itu nyata adanya! Dilema Mainan: Mahal vs. Bermakna Namanya main, pasti enggak jauh-jauh dari mainan, kan? Sekarang gampang banget nemu mainan dijual di pasar. Dari yang murah banget sampai yang harganya bikin dompet nangis, dari bahan aman sampai yang... ya, gitu deh. Di sinilah peran kita sebagai orang tua diuji. Gimana caranya milih mainan yang aman, dan yang paling penting, gimana bikin momen bermain itu...